Selasa, 05 Maret 2013

Pro Kontra Kurikulum 2013




ARUS penolakan terhadap rencana perubahan kurikulum oleh Kemendikbud terus bergulir. Kali ini datang dari Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sulut, yang merekomendasikan agar rencana perubahan tersebut ditunda sambil mengkaji dan membenahi sejumlah aspek pendukung penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. 

“BMPS Sulut pada prinsipnya tidak sepakat dengan perubahan kurikulum, karena esensinya adalah bagaimana membenahi berbagai hal dalam sektor pendidikan. Tidak hanya kurikulum yang dirubah, tapi terutama keberadaan guru yang harus dibenahi. Oleh sebab itu kami merekomendasikan agar perubahan kurikulum 2013 ini sebaiknya ditunda dulu,” papar Ketua BMPS Sulut, Pastor Freds Tawalujan Pr di sela-sela Musyawarah kerja Daerah (Mukerda) di Hotel Formosa Manado, Kamis (20/12/12) lalu.
Dijelaskan Tawalujan, draft perubahan kurikulum itu harus dikoreksi kembali sebelum secara tergesa-gesa menetapkan sebagai sebuah kurikulum baru. Karena menurut dia, percuma jika hanya sekadar merubah kurikulum sementara keberadaan guru tidak dibenahi. “Percuma kalau penanganan guru lemah. Mulai dari distribusi, kualifikasi, hingga kapasitas guru itu sendiri. Karena guru yang akan menjalankan kurikulum,” papar Tawalujan.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pendidikan Nasional (Diknas) Propinsi Sulut, Drs JSJ Wowor MSi mengatakan, sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, perubahan kurikulum ini akan dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014, atau pada Juli 2013. Dengan sisa waktu yang ada ini, lanjut Wowor, dilakukan uji publik, sosialisasi serta berbagai pembenahan. “Jadi memang ada selang waktu yang cukup panjang untuk penerapan kurikulum baru ini. Tentu berbagai masukan dari masyarakat menjadi bahan pertimbangan pemerintah pusat,” papar Wowor.(***) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar