Minggu, 23 November 2014

Empat Calon Ketua Umum Siap Maju dalam Kongres AJI di Bukittinggi

Sejumlah nama mulai menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia periode 2014-2017, yang akan dihelat di Bukittinggi 27-29 November 2014.

Jumat, 14 November 2014

AJI: Soal Makassar, Maaf Kapolri tidak Cukup

Permintaan maaf Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman atas kasus penyerangan dan penganiayaan kepada jurnalis peliput demonstrasi di Universitas Negeri Makassar, Kamis (13/11/2014) tidaklah cukup. Perlu ada keseriusan lebih dalam penegakan hukum atas kasus yang membuat tujuh jurnalis terluka, dan alat peliputan rusak itu.

Rabu, 12 November 2014

Sopir Taxi, Juga “Wartawan” KOMPAS


LEWAT tengah malam, saya akhirnya mendapatkan taxi terakhir menuju Manado. Sopir taxi sedikit terkejut saat melihat enam orang menghampiri taxinya yang diparkir di Kompleks Triple M Tomohon. Setelah saya jelaskan bahwa hanya satu orang akan ke Manado, sang sopir dengan ramah membukakan pintunya. Dalam perjalanan sekitar 30 menit lamanya, dia bercerita tentang seorang kawannya sesama sopir yang juga “wartawan” KOMPAS.   

Kebebasan Pers dan Masa Depan Papua


Oleh: Stanley Adi Prasetyo
Seorang wartawan profesional dituntut memiliki kemampuan mencari, mengolah dan menyajikan informasi berdasarkan hal-hal yang faktual. Seorang wartawan dituntut untuk memiliki daya tembus terhadap semua rintangan yang dihadapinya. Karena itulah kita bisa melihat ada wartawan yang sampai mendapatkan hadiah Pulitzer karena kerja kerasnya.

Bukittinggi Siap Sambut Kongres IX AJI


Aliansi Jurnalis Independen (AJI) segera menggelar kongres kesembilan pada 27-29 November 2014 nanti di Bukittinggi, Sumatera Barat. Lebih 200 jurnalis delegasi AJI Kota seluruh Indonesia diperkirakan akan menghadiri Kongres yang antara lain akan memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AJI Indonesia untuk periode 2014-2017 itu.

Senin, 10 November 2014

Pasar Percaya Pada Media yang Independen

Perusahaan media yang melantai di bursa saham mesti memperhatikan kepercayaan publik pada netralitas dan independensi produk jurnalistiknya. Bila kepercayaan publik turun kebenaran berita yang dibuat, maka dapat berdampak pada turunnya harga saham. Demikian salah satu butir pemikiran dalam diskusi Investor Briefing : Demokratisasi Penyiaran untuk Membangun Kepercayaan Pasar, 6 November 2014 yang diselenggarakan di restoran Dapur Sunda, Pasific Place, Jakarta.