Jumat, 08 Maret 2013

Kebijakan Aneh Kepala SMAN 4 Manado



 SEKITAR seratus lebih Siswa SMAN 4 Manado tak mengikuti Ujian Mid Semester di ruang kelas. Hal ini dilakukan oleh pihak sekolah karena beberapa alasan, siswa tersebut belum melunasi uang sekolah hingga bulan Februari.
“Kami melakukan kebijakan ini karena para siswa ini belum melunasi SPP dan biaya lainnya,” kata Kepala SMAN 4 Manado, Dra Grace Lohoo kepada wartawan, di sela-sela pelaksanaan Ujian Mid Semester yang diikuti siswa kelas X, XI dan XII di Aula sekolah tersebut, Selasa 05 Maret 2013 lalu. 

Menurut Loho, hal itu juga dilakukan untuk menegakkan disiplin di sekolah agar siswa sejak dini harus bersikap disiplin. Bagaimana kalau mereka ketika tamat, dari sekolah ini lalu tidak didik karakter mereka untuk taat dan disiplin dengan peraturan sekolah yang ditetapkan. “Kan biaya SPP yang akan mereka bayarkan bukan untuk kepentingan Kepsek, tapi untuk digunakan bersama demi kemajuan sekolah,” tandasnya.
Namun diakuinya, ujian yang dilakukan ini justru siswa merasa nyaman, karena selain udaranya yang sejuk, tapi tetap dilakukan pengawasan ketat oleh guru, agar siswa tidak saling menyontek. “Kami berharap dengan dilakukan ujian seperti ini siswa semakin sadar dan patuh terhadap kesepakatan bersama antara komite sekolah dengan orangtua siswa untuk membayar kewajiban mereka,” papar dia.
Kebijakan yang aneh, gumam saya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Manado, Dante Tombeg SPd MPd juga saat dikonfirmasi tak memberikan pernyataan tegas. Meski pihak Pemkot Manado dan Dinas Pendidikan belum mengambil langkah tegas, namun publik terlanjur tahu. Media gencar memberitakan kebijakan ini.
Jumat 08 Maret 2013 malam. Saat berada di Sekretariat AJI Manado, seorang kawan jurnalis, Erick Tambuwun mengabarkan bahwa dia baru saja ditelepon oleh Loho. Sang kepala sekolah meminta maaf atas kebijakan itu. Di dinding akun facebook Finda Muchtar, juga dikirim link berita salah satu media online tentang permohonan Loho.     
Kepala SMA Negeri 4 Manado Dra Grace C Loho MSi akhirnya menyesali perbuatannya yang telah mengeluarkan kurang lebih 200 siswa kelas X, XI, XII untuk ikut ujian secara massal di aula secara tidak layak.
Lohoo secara pribadi meminta maaf kepada seluruh siswa, orangtua siswa dan guru-guru, atas tindakannya yang keliru tersebut sehingga berdampak pada luka psikis siswa dan orangtuanya. “Saya mengakui kebijakan ini keliru dan saya meminta maaf kepada seluruh siswa, orangtua siswa dan guru-guru. Ini menjadi pelajaran yang berharga bagi saya dan saya janji tidak akan terulang,” ujar Loho.
Dia mengatakan, pada siang hingga sore tadi telah melakukan rapat bersama guru-guru SMAN 4 Manado untuk meluruskan berbagai macam hal yang sejauh ini menjadi hambatan keakraban antara dirinya sebagai Kepala Sekolah dan guru-guru. Selanjutnya, pada Senin 11 Maret2013 mendatang, pihaknya akan secara langsung mengungkapkan permintaan maaf kepada seluruh siswa. “Pada upacara bendera Senin minggu depan, saya akan minta maaf langsung kepada siswa karena siswalah yang menjadi korban dari kebijakan yang keliru ini. Saya berharap siswa bisa kembali fokus pada ujian dan tidak lagi merasa terbebani atas kejadian ini,” pinta Loho.
Hmmm, memang kebijakan yang aneh.(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar