SEKITAR
seratus lebih Siswa SMAN 4 Manado tak mengikuti Ujian Mid Semester di ruang
kelas. Hal ini dilakukan oleh pihak sekolah karena beberapa alasan, siswa
tersebut belum melunasi uang sekolah hingga bulan Februari.
“Kami melakukan kebijakan ini karena para siswa ini
belum melunasi SPP dan biaya lainnya,” kata Kepala SMAN 4 Manado, Dra Grace
Lohoo kepada wartawan, di sela-sela pelaksanaan Ujian Mid Semester yang diikuti
siswa kelas X, XI dan XII di Aula sekolah tersebut, Selasa 05 Maret 2013 lalu.
Menurut Loho, hal itu juga dilakukan untuk
menegakkan disiplin di sekolah agar siswa sejak dini harus bersikap disiplin.
Bagaimana kalau mereka ketika tamat, dari sekolah ini lalu tidak didik karakter
mereka untuk taat dan disiplin dengan peraturan sekolah yang ditetapkan. “Kan
biaya SPP yang akan mereka bayarkan bukan untuk kepentingan Kepsek, tapi untuk
digunakan bersama demi kemajuan sekolah,” tandasnya.
Namun diakuinya, ujian yang dilakukan ini justru
siswa merasa nyaman, karena selain udaranya yang sejuk, tapi tetap dilakukan
pengawasan ketat oleh guru, agar siswa tidak saling menyontek. “Kami berharap
dengan dilakukan ujian seperti ini siswa semakin sadar dan patuh terhadap
kesepakatan bersama antara komite sekolah dengan orangtua siswa untuk membayar
kewajiban mereka,” papar dia.
Kebijakan yang aneh, gumam saya. Kepala Dinas
Pendidikan Kota Manado, Dante Tombeg SPd MPd juga saat dikonfirmasi tak
memberikan pernyataan tegas. Meski pihak Pemkot Manado dan Dinas Pendidikan
belum mengambil langkah tegas, namun publik terlanjur tahu. Media gencar
memberitakan kebijakan ini.
Jumat 08 Maret 2013 malam. Saat berada di Sekretariat
AJI Manado, seorang kawan jurnalis, Erick Tambuwun mengabarkan bahwa dia baru
saja ditelepon oleh Loho. Sang kepala sekolah meminta maaf atas kebijakan itu. Di
dinding akun facebook Finda Muchtar, juga dikirim link berita salah satu media
online tentang permohonan Loho.
Kepala SMA Negeri 4 Manado Dra Grace C Loho MSi
akhirnya menyesali perbuatannya yang telah mengeluarkan kurang lebih 200 siswa
kelas X, XI, XII untuk ikut ujian secara massal di aula secara tidak layak.
Lohoo secara pribadi meminta maaf kepada seluruh
siswa, orangtua siswa dan guru-guru, atas tindakannya yang keliru tersebut
sehingga berdampak pada luka psikis siswa dan orangtuanya. “Saya mengakui
kebijakan ini keliru dan saya meminta maaf kepada seluruh siswa, orangtua siswa
dan guru-guru. Ini menjadi pelajaran yang berharga bagi saya dan saya janji
tidak akan terulang,” ujar Loho.
Dia mengatakan, pada siang hingga sore tadi telah
melakukan rapat bersama guru-guru SMAN 4 Manado untuk meluruskan berbagai macam
hal yang sejauh ini menjadi hambatan keakraban antara dirinya sebagai Kepala
Sekolah dan guru-guru. Selanjutnya, pada Senin 11 Maret2013 mendatang, pihaknya
akan secara langsung mengungkapkan permintaan maaf kepada seluruh siswa. “Pada
upacara bendera Senin minggu depan, saya akan minta maaf langsung kepada siswa
karena siswalah yang menjadi korban dari kebijakan yang keliru ini. Saya
berharap siswa bisa kembali fokus pada ujian dan tidak lagi merasa terbebani
atas kejadian ini,” pinta Loho.
Hmmm, memang kebijakan yang aneh.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar