Kantor Pusat Universitas Sam Ratulangi
SENIN 20 Juni 2011, saya mendapatkan penugasan dari
kantor redaksi salah satu majalah nasional untuk mewawancarai Prof DR Lucky
Sondakh MEd terkait dengan dugaan korupsi yang melibatkan Angelina Sondakh,
Wasekjen DPP Partai Demokrat, yang tak lain adalah putri Prof Sondakh. Sebelum masuk
ke inti materi wawancara sebagaimana yang ditugaskan, seorang sahabat saya yang
adalah wartawan media cetak lokal di Manado, lebih dulu bertanya tentang sikap
Prof Sondakh terhadap adanya perubahan Statuta Unsrat. Prof Sondakh, yang
adalah mantan Rektor Unsrat ini disebut-sebut sebagai salah satu guru besar
yang menolak adanya revisi Statuta Unsrat. Hari itu Prof Sondakh bicara
blak-blakan tentang kondisi Unsrat yang carut- marut, bahkan juga kritikannya
pada Rektor Unsrat Prof Dr Donald Rumokoy SH MH.