Senin, 27 Februari 2012

Sekolah dan Kompetensi Jurnalis



Peserta Rakernas AJI di Cimanggis Depok Jawa Barat, berhasil merumuskan sejumlah program kerja yang bertumpu pada tripanji perjuangan yakni kebebabasan pers, profesionalisme jurnalis, serta peningkatan kesejahteraan para pekerja pers.

RAPAT Kerja Nasional (Rakernas) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) secara resmi dibuka oleh Ketua Umum AJI Indonesia, Eko Item Maryadi, Kamis 23 Februari 2012, di Wisma Hijau Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sejumlah persoalan dibahas dalam agenda nasional yang akan berlangsung hingga, Minggu 26 Februari tersebut. Salah satu yang menarik adalah pentingnya sekolah jurnalistik untuk para calon jurnalis.

Kamis, 23 Februari 2012

Media Online: Antara Pembaca, Laba, dan Etika


Daru Priambodo dari Tempo.co saat menyampaikan pemaparannya. (Foto Herry AJI Semarang)

MEDIA online  diharapkan tidak hanya mengandalkan kecepatan, tapi juga akurasi. Proses verifikasi berita yang disiplin, harus terus dijalankan oleh setiap jurnalis termasuk yang bekerja di media online, meski harus diakui pendidikan jurnalistik khusus untuk media online masih sangat minim. Demikian antara lain kesimpulan dari Konferensi Tahunan Media Online yang mengambil tema, Media Online: Antara Pembaca, Laba dan Etika, yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis 23 Februari 2012. Saya beruntung bisa menjadi salah satu peserta konferensi tahunan tersebut. Berikut ulasannya.  
 

Rabu, 22 Februari 2012

Semalam di Kamar 313, Jalan Jaksa




RANGKAIAN kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Aliansi Jurnalis Independen (AJI) akhirnya membawa saya untuk “mampir” ke Jalan Jaksa Jakarta Pusat. Lebih dari lima rekan memberikan komentar di akun facebook, setelah mengetahui bahwa saya menginap di kawasan itu. “Ada tempat nongkrong paling populer di situ, tapi jangan jalan sendiri. Nanti kesandung sama cewe bule, atau bule lokal,” komentar seorang teman jurnalis dari Manado. Bahkan seorang wartawan Jakarta berkata, "nginapnya boleh di wisma haji, tapi tetap...," ujar dia misterius.

Selasa, 14 Februari 2012

Maulid, Valentine’s Day, dan Merah-Putih



BERAWAL ketika rekan Irsal, salah satu jurnalis televisi nasional, mengirim sebuah rilis pada saya. Judulnya, Dialog Semalam Pelajar, Maulid vs Valentine’s Day. Dua hari kemudian saya membaca blog milik kawan Budi, seorang jurnalis media cetak, yang salah satu tulisannya mengangkat topik Antara Valentine’s Day dan Merah Putih. Meski momen yang sering diidentikan dengan hari kasih sayang ini menjadi semacam tradisi yang dirayakan setiap tahun, namun sangat menarik bagi saya untuk coba menarik benang merah antara Maulid, Valentine’s Day, dan Merah Putih.

Jumat, 10 Februari 2012

Sejarah dan Polemik Hari Pers Nasional


Delegasi AJI Manado foto bersama Ketua Umum AJI Indonesia, Eko Item Maryadi (tengah) usai pelaksanaan Kongres ke-VIII AJI di Makassar, Sabtu 03 Desember 2011

AWALNYA saya tidak terlalu memperhatikan postingan-postingan yang muncul di milis Aliansi Jurnalis Independen (AJI), yang setiap menitnya selalu bertambah. Maklum membuka milis nanti saya lakukan jika tuntutan deadline dari kantor sudah dipenuhi. Perbincangan di milis itu tentang Hari Pers Nasional (HPN). Sebuah stasiun radio di Manado meminta saya untuk menjadi narasumber, Jumat 10 Februari lalu,  guna membahas momentum HPN dan perkembangan industri media saat ini. Saat menggali sejumlah referensi saya menemukan kontroversi penetapan HPN. Ketika dialog interkatif berlangsung, saya mendengar, juga merasakan bagaimana penilaian masyarakat terhadap kondisi pers dewasa ini. 


SMAN 1 Manado Goes to Oxford



SALAH satu kota pendidikan dan tertua di Inggris, Oxford menjadi kota yang cukup diminati oleh warga dunia sebagai tempat menimba ilmu. Dengan perpaduan budaya dunia menjadikan Oxford kota yang sangat multikultural. Digandeng Education First (EF), SMAN 1 Manado bermimpi siswa-siswinya bisa melanjutkan studinya di Universitas Oxford, yang terkenal di seantero jagat ini. Mematok biaya Rp44 juta dari tiap siswa yang ingin ikut studi tour ke negeri Ratu Elisabeth tersebut, polemik pun muncul. Sebelum rencana ke Inggris terealisasi, sang kepala sekolah lebih dulu lengser dari jabatannya.

Senin, 06 Februari 2012

Sumber Anonim dan Tunjangan Guru











TAK kurang dari 25 guru SMPN 08 Manado mengeluhkan hingga awal 2012 belum menerima tunjangan non sertifikasi selama tahun 2011. Seorang guru yang meminta namanya dianonimkan, bermaksud mempertanyakan hal tersebut ke Dinas Pendidikan melalui media. Kepala Sekolah malah terusik dengan hal ini. 
Hari terakhir di bulan Januari 2012. Telepon genggamku berdering. Aku kenal siapa yang menelepon. Seorang guru di SMPN 8 Manado. 

Kamis, 02 Februari 2012

Masalah Sekolah, Malah “Dikeroyok” Ibu-ibu




SD Negeri 11 Manado. Salah satu sekolah unggulan, yang belakangan ini menuai sorotan.


SEBUAH kantin sederhana, dengan sajian menu yang cukup lengkap. Terletak di Jalan Sarapung, Kelurahan Wenang Utara, Kecamatan Wenang Manado. Letaknya lumayan strategis. Mudah diakses. Setiap harinya puluhan ibu muda berkumpul di kantin ini. Membentuk beberapa kelompok, ngerumpi. Dengan berbagai topik pembahasan. Sejumlah diantaranya juga merokok. Aktifitas sehari-hari yang dilakoni, sambil menunggu anak-anak mereka yang lagi bersekolah. Maklum, tak berapa jauh dari kantin tersebut, terdapat tiga Sekolah Dasar yang berada dalam satu kompleks, yakni SDN 06, SDN 11, dan SDN 124.

Rabu, 01 Februari 2012

Sahabat Lama, Era Baru, di Kampus Biru






Dubes RI untuk Rusia dan Belarusia, Djauhari Oratmangun (kiri), menerima cinderamata dari Rektor Unika De La Salle Manado, Pastor Revie Tanod MA


HARI masih pagi, ketika dering telepon genggam membangunkanku dari tidur. Tak sempat kuterima panggilan itu. Kulirik sejenak ponselku. Ternyata Pembantu Rektor III Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado, Aldrin Timbuleng SIP MPub Hum yang menghubungiku tadi. Jam masih menunjukan pukul 08.30 WITA, hari pertama, pekan terakhir di Bulan Januari 2012.