Kamis, 24 Januari 2013

CSIS – AJI Manado Diskusi Isu Internasional




Diskusi dan makan malam pengurus AJI Manado bersama CSIS, Rabu (23/01) malam lalu.

PEMERINTAH RI gencar melakukan manuver ke luar negeri untuk menjalin kerjasama, serta ikut dalam mengawal sejumlah kebijakan internasional. Sayangnya berbagai langkah strategis tersebut ternyata kurang tersosialisasi hingga ke pemerintah daerah, apalagi ke masyarakat umum. Demikian antara lain kesimpulan dari diskusi antara Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado, Rabu (23/01) malam lalu, di Cafe De Teracce Manado. 

“Pemerintah RI dibawah kepemimpinan SBY banyak melakukan kunjungan ke luar negeri, menghadiri berbagai iven, serta membangun komitmen dengan dunia internasional. Namun sejauh mana isu-isu ini disampaikan ke masyarakat hingga daerah-daerah, ini yang menjadi objek penelitian kami,” ujar Yose Rizal Damuri dan Maria Monica Wihardja, dua peneliti CSIS.
Dalam kesempatan itu, keduanya juga menggali informasi sejauh mana peran pemerintah daerah dalam mensosialisasikan kebijakan pemerintah pusat khususnya terkait kebijakan dan isu internasional. “Dalam diskusi kami dengan beberapa pihak termasuk akademisi, kami menyimpulkan masih ada komunikasi yang terputus antara pemerintah pusat, daerah, dan warga terkait implementasi dan dampak dari kebijakan internasional itu terhadap rakyat Indonesia sendiri,” ujar Maria yang meraih gelar PhD dari Cornell University New York ini.
Yose dan Maria selanjutnya lebih banyak menggali tentang seberapa besar para jurnalis memahami isu-isu internasional, serta porsi dari media itu sendiri dalam memberi ruang untuk pembahasan isu luar negeri. “Di Sulawesi Utara bisa dikatakan memang belum ada jurnalis yang secara spesifik mendalami isu-isu internasional. Makanya memang perlu dibangun kapasitas para jurnalis untuk memahami isu internasional ini, untuk selanjutnya bisa menulis di media tentunya dengan mengangkat konteksi daerah. Sejauh mana isu internasional itu berpengaruh dan mempunyai dampak di daerah,” ujar Sekretaris AJI Manado Ishak Kusrant.
Terkait peningkatan kapasitas jurnalis tersebut, Yose dan Maria sepakat untuk membangun kerjasama dengan AJI Manado dalam bentuk menggelar workshop-workshop untuk peningkatan kapasitas jurnalis, khususnya dalam mendalami berbagai isu internasional. “Kita bisa bikin kerjasama. Hasil-hasil penelitian bisa kita publis ke daerah, sekaligus menggelar workshop bagi jurnalis. CSIS bisa mensupport materi-materi yang diperlukan untuk kegiatan seperti ini bersama AJI,” ujar Yose.(***) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar