REALISASI pembayaran
tunjangan sertifikasi guru untuk tahun 2012 di Kabupaten Minahasa Tenggara
(Mitra) ternyata bermasalah. Pasalnya hingga saat ini yang baru terbayarkan
hanya Rp10 miliar dari total pembayaran sebesar Rp14 miliar. Kamis (01/11)
kemarin, tiga legislator Mitra mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas)
Propinsi Sulut untuk mempertanyakan tunggakan sebesar Rp14 miliar tersebut.
“Jadi kedatangan kami ke sini untuk mempertanyakan mengapa ada
tunggakan pembayaran sertifikasi guru tahun 2012 sebesar Rp14 miliar,” ujar
Katrien Mokodaser didampingi Felmi Peleng dan Corry Kawulusan kepada wartawan
usai perteman tertutup dengan pihak Dinas Diknas Sulut.
Peleng menambahkan, pihaknya mempertanyakan hal ini karena
sudah menjadi polemik di kalangan guru-guru Kabupaten Mitra yang mempersoalkan
belum cairnya tunjangan mereka. “Telinga kami sudah penuh menampung kritikan
dan keluhan para guru, sehingga kami mempertanyakan hal ini ke Dinas Diknas
Sulut,” tandas Peleng yang diiyakan kedua rekannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Diknas Sulut, Drs JSJ Wowor Msi
melalui Kabid Peningkatan Profesi dan Tenaga Kependidikan, Ferry Sangian SSos
MAP mengatakan, tertunggaknya pembayaran tersebut kemungkinan diakibatkan saat
proses pendataan atau verifikasi. “Bisa saja terjadi kesalahan saat pendataan
dan verifikasi. Atau setelah data masuk, baru ada ketambahan jumlah guru
sertifikasi, sehingga tidak lagi tertata anggarannya,” ujar Sangian.
Langkah yang akan diambil oleh pihkanya, menurut Sangian
adalah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mitar serta Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. “Kita akan berkoordinasi dulu. Jika persoalannya
hanya hanya rekening, maka dana itu bisa ditransfer. Tapi jika kesalahan data
saat verifikasi maka kemungkinan akan direalisasikan melalui carryover di tahun
2013. Karena tidak mungkin lagi ditata di APBN Perubahan tahun ini,” papar
Sangian.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar