Minggu, 04 November 2012

Rumokoy Tawarkan Gelar Guru Besar ke SHS




 MOMEN Dies Natalis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unsrat Manado ke-48, Kamis (01/11) kemarin, menjadi forum pujian bagi Gubernur Sulut, DR SH Sarundajang. Pujian dilontarkan baik oleh Dekan Fisip Unsrat, Drs Philep Regar MS maupun Rektor Unsrat Manado, Prof DR Donald A Rumokoy SH MH. Tak sekadar pujian, SHS pun dirayu untuk mau menerima gelar guru besar dari Unsrat.

Perayaan Dies Natalis ini diawali dengan pembukaan Sidang Senat Fisip oleh Ketua Prof DR Madjid Abdulah didampingi Sekretaris DR  Ferry D Liando MSi. Selanjutnya Regar menyampaikan sqambutan sekaligus laporan tentang perkembangan fakultas yang baru dipimpinnya sejak April 2012 lalu. Setelah itu, SHS selaku alumnus Fisip Unsrat, diberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi ilmiah dengan judul, “Dinamika Demokrasi dan Politik Kebangsaan Indonesia: Meretas Jalan Menuju Kebangkitan Nasional Indonesia Kedua.”
Usai menyampaikan orasinya, giliran Rumokoy yang memberikan sambutan. Penuh dengan pujian kepada SHS, termasuk menyentil soal bantuan dana untuk pengembangan Unsrat, karena Gubernur juga selaku ketua Dewan Penyantun Unsrat. Puncaknya, Rumokoy menyebut bahwa dia telah beberapa kali bahkan sejak tahun lalu merayu SHS untuk diberikan gelar guru besar, namun SHS masih menolaknya. “Sejak tahun lalu saya sudah merayu Bapak Gubernur untuk memberikan gelar guru besar, namun beliau mengatakan tunggu dulu,” ujar Rumokoy.
Rektor menambahkan, dalam sambutan sebelumnya Dekan Fisip juga sudah secara resmi mengajukan tawaran, sehingga semakin kuat untuk mengusulkan SHS sebagai guru besar. “Dekan sudah minta lebih dulu untuk jadi guru besar, jadi sudah lengkap ini. Apalagi Pak Gubernur juga Ketua Umum Asosiasi Ilmu Pemerintahan Seluruh Indonesia atau AIPSI, di mana anggotanya banyak para profesor. Lebih klop jika sebelum berakhir periode kepemimpinan AIPSI ini, Pak Gubernur sudah menyandang gelar guru besar,” papar Rumokoy. “Ini so ba todong, dalam waktu dekat kami sudah akan mengurusnya,” timpal Rumokoy.
Sementara Sarundajang yang dihujani sejumlah pujian dan rayuan, tampak senyum-senyum simpul.
Rangkaian acara selesai, sebelum meninggalkan Auditorium Unsrat, SHS yang ditanyai wartawan terkait rencana pemberian guru besar tersebut mengatakan, masih pikir-pikir dulu. “Saya masih pikir-pikir dulu. Karena mau siapkan waktu untuk memberi kuliah sebagai salah satu syarat,” ujar SHS. “Ada satu syarat yang harus saya penuhi ya itu tadi memberi kuliah. Sehingga saya bilang Dekan kasih waktu dulu,” pungkas SHS.(***)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar