Jumat, 12 Desember 2014

Item – Jono Tinggalkan Dana untuk AJI Senilai Rp11,6 Miliar




KONGRES Nasional Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia yang digelar di Rocky Hotels, Jumat (28/11) kemarin, berlangsung seru khususnya saat agenda laporan pertanggungjawaban (lapjab) Pengurus AJI Indonesia Periode 2011-2014 yang disampaikan langsung Ketua Umum, Eko Item Maryadi. 

Setelah melalui perdebatan panjang yang diiringi masukan, kritikan, akhirnya 36 AJI Kota menerima lapjab tersebut.
Dalam pemaparannya, Item menyampaikan bahwa, kepengurusan AJI di awalnya tidak berjalan mulus, akibat kongres AJI di Makasaar 2011. Namun, lanjut dia, AJI harus terus bergerak dan berlari. Langkah-langkah yang sudah dilakukan antara lain terkait kesejahteraan jurnalis termasuk contributor dan koresponden. Secara konkrit, kata Item, pertama melakukan kajian menyusun rumusan ideal yang harus dilakukan, selanjutnya melakukan dialog ke pimpinan media masa. Hal lain yang dilakukan adalah, melakukan lobi dengan lembaga terkait seperti Kemenaker, Dewan Pers, dan juga organisasi serikat pekerja media termasuk menyusun draft kontrak kerja dengan media. “Namun kami menyadari bahwa upaya memperjuangkan kesejahteraan serta melakukan perlindungan kepada jurnalis bukan pekerjaan yang mudah. Kami mengakui perjuangan itu belum maksimal,” papar Item.
Sedangkan dari aspek penguatan AJI Kota, menurut Item, pihaknya selama tiga tahun ini berupaya keras dengan mendistribusikan program kerja ke AJI-AJI Kota. “Dengan program kerja yang terdistribusi ke AJI Kota, maka kapasitas anggota diharapkan meningkat,” papar Item.
Sementara itu terkait jumlah anggota, ungkap dia, hingga akhir tahun 2014 tercatat sebanyak 1927 orang yang tersebar di 37 kota di Indonesia.
Setelah menyampaikan lapjab, pimpinan Sidang Kongres Aryo Wisanggeni melanjutkan agenda dengan mendengarkan pandangan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pertimbangan Organisasi.
Selain BPK dan BPO, pemandangan umum juga disampaikan oleh AJI-AJI Kota, termasuk delegasi dari AJI Manado yang dipimpin Ketua Yoseph E Ikanubun, Sekretaris Ishak Kusrant dan Koordinator Divisi Advokasi Agustinus Hari, serta calon anggota, Julkifly Madina.
Setelah Item menyampaikan lapjab terkait program kerja, giliran Sekjen Suwarjono menyampaikan laporan keuangan selama tiga tahun. Menariknya, Suwarjono mengungkapkan bahwa, di akhir kepengurusan mereka, dana yang ditinggalkan untuk pengurus periode berikutnya sebesar Rp11,6 miliar. “Untuk kepengurusan ke depan, siapapun yang terpilih, sudah ada dana di kas AJI saat ini sebesar 6,1 miliar. Sementara di tahun depan, kami juga sudah meneken MoU dengan beberapa lembaga donor senilai 5,5 miliar. Sehingga total dana di awal kepengurusan baru nanti 11,6 miliar,” papar Jono, sapaan akrab Pemred Suara.Com ini, Jumat (28/11) kemarin.
Dalam penyampaiannya, Jono juga menyampaikan bahwa, keuangan AJI Indonesia juga sudah diaudit oleh auditor independen dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawasan Keuangan (BPK) AJI Indonesia, Victor Mambor menyatakan, menerima laporan pertanggungjawaban laporan keuangan pengurus AJI Indonesia 2011 – 2014. Beberapa catatan yang disampaikan Mambor adalah, belum meratanya distribusi program dan keuangan untuk AJI-AJI Kota. “AJI Indonesia harus mampu memenuhi rasa keadilan. Dengan distribusi program dan keuangan yang merata ke AJI-AJI kota,” papar Mambor.
Setelah lapjab, agenda kongres selanjutnya adalah sidang-soidang komisi serta pleno yang berlangsung hingga tadi malam. Sedangkan untuk proses pemilihan Ketua Umum dan Sekjend AJI Periode 2011 – 2014 bakal berlangsung, Sabtu (29/11) hari ini.

Dua pasangan calon dipastikan bertarung dalam agenda pemilihan itu, yakni Abdul Manan (Majalah TEMPO) – Renjani Puspito Sari (Majalah FORBES Asia) dan Suwarjono (Suara.Co)  – Arfi Bambani dari Viva.Co.(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar